Rabu, 15 Oktober 2014

Museum Listrik



Siapa yang tidak tahu PLN? Salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dan pendistribusian listrik di negeri ini. Tak bisa dipungkiri, peran PLN dalam mengelola dan mendistribusikan energi listrik kepada masyarakat, begitu besar. Apa jadinya masyarakat yang mayoritas kini  sudah bertransformasi menjadi masyarakat modern jika tidak ada listrik dalam kehidupan sehari-hari mereka? Dewasa ini, listrik sudah seperti kebutuhan pokok dalam masyarakat. Ingin meng-charge handphone? Tinggal menancapkan charger pada stopkontak. Ngantuk? Ingin ngopi? Gak perlu lah nunggu lama-lama buat masak air, masih belum ngaduknya. Sekarang kita sudah dimudahkan dengan adanya coffeemaker. Energinya? Yap, tentu saja dari listrik. Listrik lagi, listrik lagi. Tanpa listrik juga, mungkin tidak akan ada postingan ini di blog saya. Kegiatan apa di zaman sekarang ini yang tidak berhubungan dengan listrik?
 
Kebutuhan akan listrik semacam ini membuat listrik sudah tidak bisa dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja berdampak pada semakin dibutuhkannya produktivitas dari kinerja PLN. Tapi, kinerja PLN tanpa peran masyarakat sama saja bohong. Meskipun mereka tahu betapa vitalnya listrik dalam hidup mereka, tapi pengetahuan masyarakat tentang asal mula listrik, bagaimana pendistribusian listrik hingga bisa mengaliri kabel-kabel di rumah mereka, sangat minim. Ternyata ada proses panjang dibalik itu semua.
  
Nah, menurut saya, ada baiknya kalau PLN membuat semacam museum tentang PLN yang didalamnya terdapat berbagai macam miniatur proses pembangkit listrik. Dari mulai pembangkit listrik tenaga uap, air, angin, surya, dll. Sampai proses pendistribusiannya hingga sampai pada rumah-rumah masyakat. Dari itu semua, sedikit-banyak masyarakat jadi tahu, bahwa listrik yang mengalir di rumah mereka tidak serta merta turun dari langit, melainkan melalui beberapa proses panjang. Jadi, masyarakat bisa jadi lebih bijak dalam penggunaan listrik sehari-hari mereka.
  
Selain itu, bisa juga ditambahkan pengetahuan-pengetahuan tentang listrik, sejarah terbentuknya PLN, Direktur PLN dari yang pertama sampai yang terkini, dan info berbagai macam pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Info-info tersebut bisa disajikan dalam bentuk majalah dinding yang ditulis langsung di dinding museum. Di bagian lain dari museum, bisa juga ditambahkan game-game menarik untuk anak-anak.
  
Selain menjadi sarana edukasi untuk anak-anak khususnya mengenai listrik, museum tersebut juga bisa menjadi sarana berlibur keluarga. Anak-anak juga bisa mengetahui pentingnya listrik dalam hidup mereka dan bisa belajar membiasakan diri menggunakan listrik sebutuhnya saja sejak dini. Karena mereka sudah tahu proses bagaimana listrik bisa dihasilkan bukan merupakan perkara yang mudah. Dengan begitu, masyarakat juga turut serta membantu PLN dalam menghemat listrik. Jadi, pemerataan listrik di daerah terpencil bisa dilakukan.

1 komentar:

  1. Bisa digunakan untuk wisata keluarga nih kalau ada, sbg pengetahuan untuk anak2...

    BalasHapus

Rabu, 15 Oktober 2014

Museum Listrik



Siapa yang tidak tahu PLN? Salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan dan pendistribusian listrik di negeri ini. Tak bisa dipungkiri, peran PLN dalam mengelola dan mendistribusikan energi listrik kepada masyarakat, begitu besar. Apa jadinya masyarakat yang mayoritas kini  sudah bertransformasi menjadi masyarakat modern jika tidak ada listrik dalam kehidupan sehari-hari mereka? Dewasa ini, listrik sudah seperti kebutuhan pokok dalam masyarakat. Ingin meng-charge handphone? Tinggal menancapkan charger pada stopkontak. Ngantuk? Ingin ngopi? Gak perlu lah nunggu lama-lama buat masak air, masih belum ngaduknya. Sekarang kita sudah dimudahkan dengan adanya coffeemaker. Energinya? Yap, tentu saja dari listrik. Listrik lagi, listrik lagi. Tanpa listrik juga, mungkin tidak akan ada postingan ini di blog saya. Kegiatan apa di zaman sekarang ini yang tidak berhubungan dengan listrik?
 
Kebutuhan akan listrik semacam ini membuat listrik sudah tidak bisa dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja berdampak pada semakin dibutuhkannya produktivitas dari kinerja PLN. Tapi, kinerja PLN tanpa peran masyarakat sama saja bohong. Meskipun mereka tahu betapa vitalnya listrik dalam hidup mereka, tapi pengetahuan masyarakat tentang asal mula listrik, bagaimana pendistribusian listrik hingga bisa mengaliri kabel-kabel di rumah mereka, sangat minim. Ternyata ada proses panjang dibalik itu semua.
  
Nah, menurut saya, ada baiknya kalau PLN membuat semacam museum tentang PLN yang didalamnya terdapat berbagai macam miniatur proses pembangkit listrik. Dari mulai pembangkit listrik tenaga uap, air, angin, surya, dll. Sampai proses pendistribusiannya hingga sampai pada rumah-rumah masyakat. Dari itu semua, sedikit-banyak masyarakat jadi tahu, bahwa listrik yang mengalir di rumah mereka tidak serta merta turun dari langit, melainkan melalui beberapa proses panjang. Jadi, masyarakat bisa jadi lebih bijak dalam penggunaan listrik sehari-hari mereka.
  
Selain itu, bisa juga ditambahkan pengetahuan-pengetahuan tentang listrik, sejarah terbentuknya PLN, Direktur PLN dari yang pertama sampai yang terkini, dan info berbagai macam pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Info-info tersebut bisa disajikan dalam bentuk majalah dinding yang ditulis langsung di dinding museum. Di bagian lain dari museum, bisa juga ditambahkan game-game menarik untuk anak-anak.
  
Selain menjadi sarana edukasi untuk anak-anak khususnya mengenai listrik, museum tersebut juga bisa menjadi sarana berlibur keluarga. Anak-anak juga bisa mengetahui pentingnya listrik dalam hidup mereka dan bisa belajar membiasakan diri menggunakan listrik sebutuhnya saja sejak dini. Karena mereka sudah tahu proses bagaimana listrik bisa dihasilkan bukan merupakan perkara yang mudah. Dengan begitu, masyarakat juga turut serta membantu PLN dalam menghemat listrik. Jadi, pemerataan listrik di daerah terpencil bisa dilakukan.

1 komentar:

  1. Bisa digunakan untuk wisata keluarga nih kalau ada, sbg pengetahuan untuk anak2...

    BalasHapus